BUOL-Bupati Buol hadir dalam Rapat Dengar Pendapatan (RDP) yang dilaksanakan oleh Gerakan Evaluasi 10 Tahun Pemerintah (Gestapu), bertempat di ruang sidang DPRD Kab. Buol, Senin (29/11).
Turut hadir, Wakil Bupati Buol sekaligus Ketua KONI, Ketua dan Wakil Ketua DPRD, beberapa Anggota DPRD, Ketua TAPD, Kadispora, Inspektur.
RDP hendak mencari solusi atas polemik kesiapan Buol sebagai tuan rumah Porprov Tahun 2022, dan Bagaimana Kondisi Fiskal di APBD Tahun 2022. Dari RDP ini, ada beberapa penyampaian dari berbagai sumber terkait, Yakni:
Menurut KadisPora yang membidangi urusan olahraga ini, Porprov ini adalah hajatan Provinsi. Dan penetapan tuan rumah di Buol sejak Tahun 2020.
Bahkan Kadispora dan Ketua KONI telah menemui Menpora dan mengajukan proposal penbangunan venue sejak tahun 2020.
"Namun sampai saat ini, kurang lebih setahun anggaran tersebut belum kunjung turun, akibat dampak dari pandemi dan refocusing anggaran" Ujar Kadispora.
Sementara Wakil Bupati KONI adalah Induk Organisasi dari seluruh Cabang olahraga, bernaung di bawah pemerintah, sumber anggaran dari dana Hibah pemda bagi seluruh cabang olahraga.
"Awalnya Porprov ini di laksanakan 2022, kalau kalender Nasional, karena blm ada dana Pusat turun, maka anggaran belum tersedia" ujarnya.
Menurut Wakil Bupati bisa jadi opsinya adalah Penundaan, dan yang terpenting adalah kita siapkan dulu semua sarana prasarana, baru bicara kesiapan tuan rumah. Sebab Porprov juga adalah tentang kesiapan anggaran.
" Kuncinya adalah pada pembiayaan yang itu menjadi Beban Pusat dan Provinsi" tegas Wakil Bupati.
Ahmad Koloi dari fraksi PKB menyatakan penting untuk memastikan dana Provinsi dan juga Pusat.
"Andai tidak di biayai dari sumber lain, pasti tidak jadi. Kalau APBD 2022 saya yakin tidak akan jadi" ujarnya.
Dalam penyampaianya Bupati Buol menyatakan bahwa kunjungan Pengurus KONI di Buol (17/11), datang menanyakan kesiapan Buol sebagai tuan rumah.
"Kita sangat bangga jika Porprov di laksanakan di Buol. Tapi saya bertanya, berapa anggaran anda siapkan berapa saya siapkan? Sebab Poprov adalah kegiatan Provinsi, Buol hanya sebagai tuan rumah" tegasnya.
Lebih jauh kata Buoati "Semisal Porprov di Parigi Moutong dana di siapkan 60 persen, bantuan dari kementrian"
"Akan tetapi, untuk Kabupaten Buol sampai hari ini belum ada anggaran pusat. Bahkan APBD Provinsi hanya mengalokasikan 1 Miliar" papar Bupati.
Bupati Buol menyatakan di tengah APBD 2022 mengalami defisit 20 Miliar, dan di tambah lagi ada pemangkasan dari pusat dalam bentuk refocusing anggaran Sebesar 8 persen.
"Sebenarnya bisa, jika semua berani berkorban, saya bisa memangkas seluruh perjalanan dinas saya dan gaji saya sampai akhir jabatan, tapi apakah DPRD juga siap? TPP juga di potong apakah PNS mau?"
Bahkan dana Desa berpotensi di pangkas jika memang kita hendak memaksakan event yang tidak ada sama sekali Anggaran baik pusat maupun Provinsi ini.
Hal ini karena Bupati Buol pernah melakukan ini Tahun 2012, untuk menutupi hutang daerah yang begitu besar.
Olehnya keputusan ini Bupati serahkan Ke DPRD, bagaimana memutuskan kesiapan sebagai tuan rumah Porprov.
"Sebab, sampai dengan hari ini, anggaran pusat yang di janjikan pusat sebesar 50 miliar tidak ada, sementara Provinsi hanya anggarkan 1 Miliar untuk APBD Tahun 2022" Tutupnya.
RDP ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.(Tim)